NGAJI KITAB MABADI FIKIH: Agama Untuk Menunjukkan dan membahagiakan Manusia.








Apa itu islam?

Islam adalah agama yang diutus Allah kepada nabi Muhammad untuk menunjukkan dan membahagiakan manusia.


Di zaman seperti sekarang ini, apakah kita masih ‘penting’—ingat: penting—pentingkah ditanyakan tentang dasar-dasar keagamaan? Bukankah kita sebenarnya telah mengetahui: agama ya, yang seperti kita ketahui. agama ya, begitu. kalau mengaji, memang, agama menjadi system keilmuan yang rumit, namun harus dikembalikan, sebenarnya kenapa harus beragama, kalau dalam kitab, maka agama itu berfungsi untuk menujukan dan membahagiakan manusia.

Untuk lebih memudahkan:

Kita sudah tahu kan tentang agama! Sudah, jangan dibuat ribet. Agama adalah seperti yang kita jalani.

Kita sudah tahu kan tentang allah! Sudah, jangan dibuat ribet. Allah, gusti pangeran, yang menciptakan semua ini titik.

Kembali lagi ke kitab:

Fungsi agama itu, menunjukkan dan membahagiakan manusia. Itulah fungsi dari agama—kalau kita benar-benar membicarakan tentang fungsinya agama, dan merujuk kepada banyak kitab: maka, sudah pasti, fungsi itu menjadi semakin lebat dan banyak, tidak menjadi dua. Begitu kan?

Sebab, zaman sekarang, kitab pun telah banyak yang diterjemahkan.

Setiap individu mampu mengonsumsi terjemahan tersebut.

Setiap individu mampu belajar sendiri.

Entah itu benar atau tidak, atau asal-asalan, ini memang telah zamannya: tidak salahkan, kenapa dia mau belajar sendiri? Lha wong, orang-orang ‘pandai’ itu menerjemahkan kitab, hasilnya, ya para muslim bisa menikmati kitab tersebut.

Namun perlu diketahui, perbedaan mengaji secara langsung dan tidak, itu adalah tentang ‘eksistensi’, tentang ‘keberadaan’, tentang kenyataan yang sesungguhnya. Bahwa:

Hidup itu tidak seperti teori-teori yang dibaca.

Hidup itu tidak segampang dalam buku-buku.

Hidup itu tidak sesimpel buku-buku.

Bisa saja saya membaca kitab ini di kamar, langsung habis, tapi apa efeknya, ya biasa saja, kalau saya berada disini, maka, saya mulang, saya menjelaskan, dan ‘keberadaaan’ kalian adalah mendukung diriku, khususnya, untuk lebih menjelaskan tentang ‘mlakune’ ilmu islam.

Sering kita dengar: ilmu tanpa amal, yo tetap jadi ilmu: yang bagus itu ilmu, ya diamalkan.

Oleh karenanya, mari kita ‘berusaha’, berupaya, mengamalkan apa yang telah kita ketahui, yakni fungsi agama adalah untuk petunjuk dan kebahagiaan.

Kita harus bahagia bahwa hidup telah memang seperti yang terjadi.

Hidup adakalanya sedih, senang, duka, lara, kecewa: dan kita harus ingat, bahwa semua adalah takdir dari-Nya. Oleh karenanya, kita diperintahkan untuk sabar.

Begitu ya. Jadi, kita harus bahagia? Bahagia itu senang.

Begitu ya? Kita harus bahagia, apa-pun yang terjadi, kita berusaha untuk bahagia. nah, sekarang bahagia itu letaknya dimana? Yakni di dalam diri kita, di dalam hati kita, di dalam pemikiran kita. Kalau sedih, ingatlah kepada Allah. Begitu ya…

Peringkasannya:untuk mendapatkan pentujuk dan bahagia, tentu kita harus belajar agama islam.

Zaman sekarang, cara belajar itu, banyak, namun, tetap saja, membutuhkan realitas, kenyataan yang benar-benar nyata: sebab, islam senantiasa jiret manusia untuk kembai ke kenyataan yang benar-benar nyata. Paling mentok, ya itu, seminggu sekali, yaitu: shalat jumaat. Ya syukur-syukur kalau kita bisa ‘menjaga’ shalat jamaah.

Cara belajar yang banyak bagaimana? Bisa lewat baca-baca buku, baca-baca lewat hape, baca-baca lewat internet, tapi—ini penting—harus punya sandaran Guru, yang pegang erat-erat, kalau pusing belajar, maka tanyalah kepada gurumu. Kalau merasa agama itu berat, tanyalah kepada guru.

Guru seperti apa? Saran saya, guru yang mengerti tentang realitasmu, tentang kondisimu, tentang lingkunganmu. Dengan begitu, engkau akan dipermudah untuk memahami agama. sungguh, paham tentang agama, pada dasarnya, bahagia pun, untuk dirinya sendiri. Ketahuilah, ilmu itu, paling cepat, dan lesat, buat pemilik ilmunya, yakni tubuhmu.

Akhir kata, agama itu untuk menujukan dan membagiakan manusia. Untuk mendapatkan itu, maka diperlukan tentang pengetahuan agama, diperlukan pemahaman agama.

Mudah-mudahan Allah meridhoi apa yang kita lakukan. Dan kita menjadi golongan orang-orang yang mensyukuri nikmat. Amin.


Belum ada Komentar untuk " NGAJI KITAB MABADI FIKIH: Agama Untuk Menunjukkan dan membahagiakan Manusia. "

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel